Skip to main content

Adakah Hubungan antara Kemampuan Menyelesaikan Rubik's Cube dengan Tingkat Kecerdasan?

Graham Siggins dari Amerika Serikat menyelesaikan 160 rubik's cube dengan mata tertutup

Pernah dengar anggapan bahwa orang yang mampu menyelesaikan Kubus Rubik (Rubik's Cube) adalah seorang yang pintar?
Atau jika catatan waktunya sangat singkat, disebut sebagai genius?
Tentu anggapan ini masih sering kita dengar di masyarakat, terutama orang awam.

Stereotip tetaplah stereotip, tapi apakah faktanya demikian? Simak pembahasannya berikut ini.

Menyelesaikan Kubus Rubik tanpa menghafal rumus

pria bingung menyelesaikan Kubus Rubik

Sebelum metode CFOP dipublikasikan oleh David Singmaster dan disempurnakan oleh Jessica Fridrich, menyelesaikan Kubus Rubik 3x3x3 menjadi fenomena langka sekaligus sulit. Umumnya pada saat itu orang-orang membuat algoritma intuitif dengan pondasi awal yang saat ini kita sebut cross.

Pada periode ini, kecerdasan dan kreativitas seseorang sangat dibutuhkan. Maka tidak heran apabila mereka layak disebut 'cerdas'.

Menyelesaikan Kubus Rubik dengan menghafal panduan

Setelah Jessica merilis publikasi cara menyelesaikan Kubus Rubik 3x3x3 dengan metode yang ia beri nama CFOP, seketika Rubik's Cube menjadi booming.

Di era internet sejak tahun 2000an hingga dibentuknya World Cube Association semakin membuat Rubik semakin dikenal dan digemari. Metode CFOP dikembangkan dengan beberapa metode tingkat lanjut yang lebih advance, antara lain CLL, ZBLL, Winter Variation, dan/atau Roux. Bahkan speedcubing kini berkembang dengan berbagai model cube dan tantangan penyelesaian seperti blindfolded (menutup mata), one-handed (satu tangan), fewest moves (sedikit gerakan).

Seorang anak berusia 7 tahun atau lansia berumur 60 tahun bisa menyelesaikan Kubus Rubik dengan cara mempelajari metode yang tersedia di internet, bahkan secara GRATIS.

Kesimpulan

Pada era internet, beragam cara menyelesaikan Kubus Rubik tersedia dan dapat diakses secara cuma-cuma. Tidak ada keharusan memiliki disiplin ilmu tertentu seperti matematika atau fisika untuk dapat mempraktikannya.

Rubik's Cube bukan hanya milik kalangan elit tertentu. Bagi seorang profesor, difabel, tua, muda, semua setara. Yang membedakan hanyalah kegigihan dan kesabaran masing-masing.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
-->