Ini Dia Alasan Metode Ortega Tidak Lebih Baik Dibandingkan Layer by Layer
Ditulis pada: April 15, 2020
Hallo Cuber! Berjumpa lagi bersama saya disini dan pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang event yang paling saya sukai yaitu rubik cube 2x2x2.
Sering kali saya menemukan beberapa cuber yang ingin memperdalam event 2x2 dengan cara mempelajari metode tingkat lanjut seperti Ortega. Namun tahukah kalian kalau sebenarnya menggunakan metode Ortega tidak sepenuhnya baik untuk kedepannya.
Banyak cuber yang menggunakan metode ini untuk mencapai sub lima bahkan hingga sub tiga. Namun sangat jarang saya melihat cuber yang menggunakan metode ini untuk mencapai sub dua.
Sebaliknya justru metode dasar seperti Layer by Layer lebih sering dipakai oleh cuber untuk mencapai sub dua. Ada beberapa alasan kenapa banyak professional cuber lebih suka menggunakan Layer by Layer dibandingkan metode Ortega, mari simak pembahasannya.
Saat bermain menggunakan metode Ortega, pada dasarnya kita akan membuat layer pertama dengan cepat dan menghiraukan orientasi warna. Berbeda dengan Layer by Layer yang membuat layer pertama dengan warna yang sudah terorientasi, kemudian dilanjutkan menyelesaikan OLL.
Pada saat menyelesaikan layer pertama tidak jarang kita mendapatkan skip pada layer kedua sehingga jika kita menggunakan metode Ortega kita masih harus menyelesaikan bagian layer pertama. Sedangkan jika menggunakan Layer by Layer otomatis kita sudah menyelesaikan rubik tersebut secara keseluruhan.
Metode Layer by Layer lebih banyak variasi pengembangannya, yang paling sering adalah mengkombinasikan metode ini dengan CLL. Jadi kita menyelesaikan layer pertama seperti biasa dan menyelesaikan OLL sekaligus menyelesaikan PLL dalam satu rumus. Biasanya menggunakan kombinasi Layer by Layer dan CLL dapat menembus sub dua.
Menurut saya tentu saja bisa, namun akan sangat sulit menembus sub dua menggunakan metode Ortega. Jika kalian memaksa ingin menggunakan metode ini hinggau sub dua maka ada beberapa syarat yang harus kalian penuhi, yaitu :
Follow akun Instagram @rubikscubeid, Facebook, dan Twitter.
Sering kali saya menemukan beberapa cuber yang ingin memperdalam event 2x2 dengan cara mempelajari metode tingkat lanjut seperti Ortega. Namun tahukah kalian kalau sebenarnya menggunakan metode Ortega tidak sepenuhnya baik untuk kedepannya.
Banyak cuber yang menggunakan metode ini untuk mencapai sub lima bahkan hingga sub tiga. Namun sangat jarang saya melihat cuber yang menggunakan metode ini untuk mencapai sub dua.
Sebaliknya justru metode dasar seperti Layer by Layer lebih sering dipakai oleh cuber untuk mencapai sub dua. Ada beberapa alasan kenapa banyak professional cuber lebih suka menggunakan Layer by Layer dibandingkan metode Ortega, mari simak pembahasannya.
Kemungkinan Mendapatkan Skip Last Layer
Saat bermain menggunakan metode Ortega, pada dasarnya kita akan membuat layer pertama dengan cepat dan menghiraukan orientasi warna. Berbeda dengan Layer by Layer yang membuat layer pertama dengan warna yang sudah terorientasi, kemudian dilanjutkan menyelesaikan OLL.
Pada saat menyelesaikan layer pertama tidak jarang kita mendapatkan skip pada layer kedua sehingga jika kita menggunakan metode Ortega kita masih harus menyelesaikan bagian layer pertama. Sedangkan jika menggunakan Layer by Layer otomatis kita sudah menyelesaikan rubik tersebut secara keseluruhan.
Baca Juga : 5 Rekomendasi Rubik 2x2x2 Dibawah 100 Ribu
Pengembangan
Metode Layer by Layer lebih banyak variasi pengembangannya, yang paling sering adalah mengkombinasikan metode ini dengan CLL. Jadi kita menyelesaikan layer pertama seperti biasa dan menyelesaikan OLL sekaligus menyelesaikan PLL dalam satu rumus. Biasanya menggunakan kombinasi Layer by Layer dan CLL dapat menembus sub dua.
Apakah Bisa Menggunakan Metode Ortega Untuk Sub 2?
Menurut saya tentu saja bisa, namun akan sangat sulit menembus sub dua menggunakan metode Ortega. Jika kalian memaksa ingin menggunakan metode ini hinggau sub dua maka ada beberapa syarat yang harus kalian penuhi, yaitu :
- Kalian harus bisa menginspeksi hingga OLL, sehingga saat memulai solving kalian hanya perlu melihat kasus terakhir yaitu menyelesaikan layer pertama dan kedua bersamaan.
- Kalian harus bisa mengeksekusi kasus dari berbagai macam tempat
- Fingertrick harus diperbaiki lagi
- Pertajam look ahead
- Latihan
* * *
Follow akun Instagram @rubikscubeid, Facebook, dan Twitter.