Skip to main content

Cara Menghafal dan Menguasai Rumus Algoritma Kubus Rubik

menghafal algoritma rubik's cube

Di antara cara paling efektif menyelesaikan rubik's cube ialah dengan menguasai rumus atau algoritma tertentu. Jumlah algoritma yang harus dihafal relatif banyak tergantung metode solving yang dipakai oleh seseorang.

Namun, sebelum lanjut ke pembahasan inti mengenai panduan menguasai algoritma rubik, mari kita mengenal definisi algoritma itu sendiri.

Apa itu algoritma?

memikirkan algoritma sistematis rubik di kepala
Algoritma adalah rangkaian gerakan notasi rubik yang dibuat dan diterapkan untuk memudahkan seseorang dalam menyelesaikan acakan rubik.

Algoritma biasanya bersifat parsial alias separuh dari proses penyelesaian. Dengan kata lain, algoritma digunakan pada kondisi tertentu saja. Misalnya untuk algoritma F2L, algoritma OLL, dan algoritma PLL semuanya terpisah pada metode Fridrich.

Dalam pencarian dan pembuatannya, algoritma rubik tidak sembarangan dipilih. Langkah-langkah yang nyaman digerakkan oleh jari tangan dan efisien dalam pergerakannya lebih diutamakan.

Tips menguasai algoritma speedcubing

Kiat-kiat ini disusun atas dasar pengalaman dan pengetahuan penulis sebagai seorang speedcuber. Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut.

1. Kenali dan hafalkan seluruh notasi rubik

Notasi merupakan pengetahuan dasar sekaligus pondasi yang baik jika kamu ingin dapat menguasai rumus rubik. Notasi dasar R, R', L, L', U, U', D, D', F, F', B, B' mungkin sudah pernah kamu pelajari.

Namun, apakah kamu sudah coba mempelajari notasi M, M', M2, S, E, x, y, z?


2. Bagi algoritma ke dalam kelompok-kelompok tertentu

Pengelompokkan algoritma bisa kamu lakukan berdasarkan tahapan (F2L, OLL, PLL) dan bentuk/pola (ikan, layang-layang, petir, lampu, titik). Pola yang telah dibedakan itu akan lebih mudah diingat ketika algoritma akan dilakukan.

Lihat postingan ini di Instagram

Pola OLL Mirip Karakter Film Avengers? --- Ternyata dalam beberapa kasus OLL (Orient Last Layer), pola yang terbentuk menyerupai ciri khas maupun inisial masing-masing karakter Marvel's Avengers lho. ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ---⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ Adakah hero favoritmu di sini? ____⠀ SUMBER Ilustrasi karakter Marvel : @m.a.s_design (FOLLOW untuk lihat karya-karyanya yang lain) Ilustrasi pola OLL : Ruwix.com ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ____⠀⠀⠀⠀⠀⠀ #avengers #avengersinfinitywar #chrisevans #stevenrogers #steverogers #hawkeye #peterparker #spiderman #thanos #thor #hulk #brucebanner #markruffalo #antman #paulrudd #tonystark #ironman #robertdowneyjr #blackpanther #speedcubing #speedsolving #rubik #rubiks #rubikcube #rubikscube #marvel #marvelstudios #flatdesign #graphicdesign

Sebuah kiriman dibagikan oleh Speedcubing Indonesia (@nusantaracubing) pada


Coba perhatikan postingan Instagram di atas: algoritma OLL dapat divisualisasikan sebagai karakter Marvel Avengers.

Ada pula kebiasaan untuk membagi jenis algoritma berdasarkan awalan dari setiap gerakan—seperti dalam metode blindfolded (menyelesaikan rubik dengan mata tertutup)—yang algoritmanya dikelompokkan berdasarkan target dan kombinasi awal gerakan.

3. Pilih algoritma yang cocok untuk jari tangan

Preferensi tiap-tiap orang tentu berbeda: ada yang suka algoritma panjang dan cenderung repetitif; ada pula yang suka algoritma pendek dan efektif. Selama kamu merasa nyaman saat mengeksekui algoritma tersebut, maka tidak perlu ragu untuk menjadikannya algoritma utama.


Perhatikan juga seberapa sering rotasi dilakukan, sebab ia bisa memperlambat waktu solving dan menjadi kebiasaan yang kurang efektif jika kamu ingin melangkah ke tahap yang lebih advance.

Pemilihan algoritma yang tepat juga mampu mengurangi potensi kerusakan rubik, menghindari kelebihan rotasi saat solving, serta memperkecil risiko cedera jari-jemari.

4. Berlatih secara rutin dan terus-menerus hingga hafal

berlatih notasi dan algoritma rubik di rumah
Tahukah kamu bahwa cara paling efektif untuk menghafal algoritma rubik adalah dengan tidak menghafalnya secara harfiah.

Dengan kata lain, kamu tidak perlu menghafal setiap huruf yang menyimbolkan notasi. Sebaliknya, kamu hanya perlu mengikuti algoritma yang sudah ada kemudian mempraktikannya secara rutin.

Dengan proses pengulangan terus-menerus, jari-jarimu akan terbiasa mengingat setiap pergerakan dalam suatu algoritma tertentu. Proses ingatan ini disebut juga muscle memory atau daya ingat motorik.

5. Cari dan hafalkan algoritma alternatif untuk senjata cadangan


Menghafal satu algoritma untuk satu kondisi pola acakan memang sudah cukup. Akan tetapi jika kamu ingin melangkah ke tahap yang lebih cepat, kamu perlu menghafal algoritma alternatif sebagai amunisi cadangan saat solving.

Algoritma cadangan juga dapat mengasah kemampuanmu dalam mengenal suatu pola dari sisi yang berbeda.

Pembahasan mengenai algoritma alternatif dapat dibaca di sini.

Kesimpulan

Untuk dapat menghafal dan menerapkan algoritma rubik dibutuhkan tekad serta semangat untuk menjalani berbagai disiplin, yaitu mengenali notasi, memilih algoritma yang tepat, mengelompokkannya, berlatih dengan giat, serta mencari algoritma alternatif.

Dengan taat disiplin ini, niscaya tujuan untuk menghafal puluhan bahkan ratusan algoritma bukanlah perkara berat.

* * * 
  instagram rubik's cube indonesia

Follow akun Instagram @rubikscubeid, Facebook, dan Twitter.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
-->